Tren Web3 Gaming: Analisis Model “Play-to-Earn” Baru dari Studio Filipina.

Tren Web3 Gaming: Analisis Model “Play-to-Earn” Baru dari Studio Filipina.

Setelah gejolak dan kritik terhadap model Play-to-Earn (P2E) gelombang pertama yang fokus pada spekulasi, studio game di Filipina kini memimpin pengembangan model Web3 Gaming yang lebih berkelanjutan dan fun-first. Mereka berfokus pada integrasi Non-Fungible Tokens (NFTs) dan cryptocurrency yang lebih halus, memprioritaskan kualitas gameplay di atas insentif finansial murni.

Model P2E baru ini bertujuan untuk mengatasi masalah utama dari gelombang sebelumnya, yaitu inflasi ekonomi dalam game dan desain gameplay yang monoton dan berulang. Studio Filipina kini menerapkan konsep “Play-and-Own”, di mana pemain memiliki aset dalam game dan memiliki suara dalam tata kelola, tetapi reward moneter adalah hasil sampingan dari pengalaman bermain yang menarik.

Penciptaan ekosistem game yang didukung oleh komunitas adalah kunci. Para pengembang berusaha keras untuk memastikan bahwa ekonomi virtual dalam game tetap stabil dan bernilai, tidak mudah dimanipulasi oleh spekulator yang hanya mencari keuntungan cepat. Mereka juga berfokus pada mekanisme burning token yang lebih ketat.

Keberhasilan studio-studio ini akan menunjukkan bahwa Web3 Gaming dapat menjadi sektor yang mainstream dan stabil, bukan sekadar skema investasi berisiko. Ini menandai kedewasaan industri game blockchain yang belajar dari kesalahan di masa lalu.

Filipina, dengan populasi muda yang melek digital dan adopsi kripto yang tinggi, memposisikan dirinya sebagai pusat inovasi untuk masa depan interaktif yang didukung blockchain di Asia Tenggara, menarik investasi dari venture capital global yang optimis.