Setelah 5G mulai merambah dunia, kini penelitian bergerak ke arah jaringan 6G yang menjanjikan kecepatan internet di luar nalar. Teknologi ini diperkirakan ratusan kali lebih cepat dari 5G, memungkinkan transfer data hampir instan.
Dengan 6G, konsep futuristik seperti hologram real-time, kota pintar sepenuhnya, hingga kendaraan otonom massal bisa menjadi kenyataan.
Keunggulannya tidak hanya pada kecepatan, tapi juga latensi ultra rendah. Ini berarti komunikasi antara perangkat bisa terjadi seketika tanpa jeda.
Beberapa negara maju seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Amerika Serikat sudah berinvestasi miliaran dolar dalam riset 6G.
Selain itu, 6G juga akan mendukung perkembangan AI, AR/VR, dan metaverse dengan infrastruktur yang lebih kuat.
Namun, ada tantangan besar. Infrastruktur baru harus dibangun, dan penggunaan frekuensi tinggi bisa berdampak pada lingkungan serta kesehatan jika tidak dikelola dengan baik.
Selain itu, ada risiko kesenjangan digital semakin lebar. Negara yang lambat mengadopsi 6G bisa tertinggal jauh dalam persaingan global.
Meski begitu, 6G dianggap bukan sekadar upgrade, melainkan revolusi.
Internet masa depan bukan hanya cepat, tapi juga benar-benar menyatu dengan kehidupan sehari-hari.
