Tren connected car atau mobil terhubung sedang mengubah pengalaman berkendara di Asia, mengubah kendaraan dari sekadar alat transportasi menjadi platform cerdas yang selalu terhubung. Mobil terhubung dilengkapi dengan teknologi yang memungkinkan mereka berkomunikasi dengan perangkat lain, infrastruktur, dan internet, membuka pintu bagi berbagai layanan berbasis data yang meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi. Di Asia, dengan tingkat penetrasi smartphone yang tinggi dan kecepatan adopsi teknologi yang cepat, tren ini berkembang pesat.
Layanan berbasis data yang ditawarkan oleh mobil terhubung sangat beragam. Ini mencakup navigasi real-time dengan informasi lalu lintas yang akurat, pembaruan perangkat lunak over-the-air (OTA), diagnosis kendaraan jarak jauh, dan bahkan fitur keselamatan canggih seperti panggilan darurat otomatis setelah kecelakaan. Konsumen juga dapat menikmati hiburan dalam mobil melalui streaming musik dan video, serta akses ke asisten suara untuk mengontrol berbagai fungsi kendaraan.
Produsen mobil, penyedia telekomunikasi, dan perusahaan teknologi di Asia sedang berkolaborasi untuk mengembangkan ekosistem mobil terhubung yang komprehensif. Mereka mengumpulkan dan menganalisis data dari kendaraan untuk mengembangkan layanan yang lebih personal dan relevan, mulai dari asuransi berbasis penggunaan hingga rekomendasi perawatan kendaraan yang proaktif. Data ini juga sangat berharga untuk perencanaan kota pintar dan pengembangan infrastruktur transportasi di masa depan.
Namun, pertumbuhan mobil terhubung juga memunculkan tantangan, terutama terkait dengan privasi data dan keamanan siber. Perlindungan informasi pribadi pengemudi dan penumpang menjadi sangat penting, begitu pula dengan perlindungan dari serangan siber yang dapat mengganggu fungsi kendaraan. Dengan regulasi yang tepat dan standar keamanan yang kuat, mobil terhubung dan layanan berbasis data di Asia akan terus berkembang, memberikan pengalaman berkendara yang lebih cerdas dan terintegrasi.

